Pagi yang cerah, hmm sebenarnya subuh sih. Siren mengikuti ibunya ke pasar, meskipun badan Tini sudah besar tapi dia masih tergolong anak kecil karena usianya baru menginjak 5 tahun. Ibunya yang setiap pagi berbelanja ke pasar selalu mengajak anak nya itu.
Yah mau gimana lagi y? Jarak dari rumah ke pasar lumayan jauh dan mungkin dapat membakar lemak di tubuh yang Siren lihat dari postur tubuh ibunya yang gemuk tapi sehat. Tidak kaya Siren yang gemuk tetapi tidak sehat hahahahha karena malas berolahraga. Singkat cerita setiap pulang dari pasar Siren dan Ibunya dijemput dengan motor. Y walaupun masih kecil tapi Siren dapat membedakan yang mana Bapa asli dan yang mana temannya . hahahaha
Yang jelas itu temannya ibu Siren. Stiap Siren berkata “ Ibu siapakah dia?”
Laki laki yang baik hati dan suka mengantarkan kita pulang hanya sampai depan gang? Kenapa tidak sampai rumah?”
Lalu ibunya menjawab”itu teman ibu” dan kamu jangan bilang siapa siapa y?”
Dan semenjak itu Siren hanya terdiam mengikuti kegiatan anteran gratis, y menurutnya lebih baik daripada harus jalan kaki yang dapat membuat kaki kakinya pegel pegel sampai rumah dan yang parahnya lagi jika sudah kecapean yah Siren tidur hingga bangun siang hari. Sungguh pemalas.
1 bulan berlalu, dan akhirnya ketahuan dech sama Bapak bahwa setiap pulang pasar Siren dan ibunya diantarkan oleh seorang laki laki. Gaya detektif pun muncul maklum sifat suami pasti bakalan cemburu dunk. Usut punya usut ternyata laki laki yang sering atau bahkan rajin sekali mengantarkan Siren dan ibunya pulang dari pasar bernama Ted, seorang supir bajaj. Dan parahnya lagi sudah memiliki istri dan 2 anak.
Tanpa pikir panjang dibawalah istrinya itu ke Pak Rt( RUKUN TETANGGA).
Dan terlibat cekcok yang sangat tragis.
Pak RT : “ Kalian ini ada apa ribut ribut?”
Ibu Siren : “ Begini pak RT, saya dianggap berselingkuh dengan Ted, padahal ted hanya antar saya pulang dari pasar saja”.
Bapak Siren :” Tidak mungkin! Saya sebagai suami tidak dihargai sama sekali masa istri sendri malah pulang dengan suami orang lain. Emang saya dianggap apa?”
Pak RT :” Kalian ini sudah menikah 5 tahun yang lalu. Kenapa masih saja ribut? Tidak malu dengan anak kalian? Masalah itu ya wajar saja jika hanya mengantarkan. Jadi tidak usah dibesar besarkan.”
Bapak Siren : “ Bapak RT ini gimana tau g si norma dan udang undang pernikahan?”
Pak RT :” Ya saya tau .”
Bapak Siren : “ jadi jelas lah pak bahwa istri saya selingkuh ! dan saya sebagai suaminya akan melakukan tugas sebagai suaminya yaitu memusnahkannya, membunuh nya.”
Pak Rt : “ sabar tenang pak tenang!”
Bapak Siren : “tidak bisa pikir dong pak pake otak dan pikiran apa bapak tidak cemburu jika istri bapa berbuat seperti itu?” ( bicara nya sudah kalut dan emosi dengan mencoba meredakan marahnya sendiri bapak siren pulang dengan seruan bahwa dia akan mebunuh dan memusnahkan)
Seminggu berlalu dengar punya telinga dan ucap punya mulut, terdengarlah sampai ke telinga ibu RT, bisa dianggap ibu RT ini sangat berpendidikan di antara sekian banyak tetangga. Karena hanya dia yang mempunyai predikat guru disalahsatu sekolah menengah atas. Dan suatu hari ketika Ibu RT menegur Bapa siren .
Ibu Siren : “ selamat siang pak ?”
Bapak Siren : “ selamat siang Ibu RT, apa kabar nih Ibu RT?”
Ibu Rt : “ Langsung saja ni saya ingin menanyakan tentang ihkwal kebenaran bahwa bapak ingin membunuh?”
Bapak Siren : “ iya benar. Ada apa ?”
Ibu RT : “maaf jika sebelumnya saya mengurui bapak karena Bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 (1) yang berkaitan dengan hak setiap orang untuk hidup atau merupakan pelangggaran hak asasi manusia “bagi si penjahat”, dapat hukuman seumur hidup, gimana nasib anak kalian? Coba pikirkan kembali !”
Bapak Siren : (dengan tersenyum puas dan sedikit mengejek) dan saya juga akan membunuh yang lainnya jika mereka ikut terlibat.”
Ibu RT : ”hah !” ( sambil melonjak kegirangan eh ketakutan )
Bapak Siren : ” Begini IBU RT yang terhormat, saya ini suami nya dan ibarat perusahaan perkebunan yang dimana jika ada hama/penyakit yang menggangu perlu diberikan penyemprotan, pemusnahan hama. Bukan mencabut tanamanya atau merusak dengan paksa tanaman tsb. Jadi saya ini ingin membunuh sifat nya istri saya yang selingkuh bukan mebunuh orangnya. Saya juga punya otak dan akal untuk berpikir jika orang yang bersalah itu karena sikapnya bukan murni orangnya salah semua, hahahahahahahhaha IBU RT ini gimana kan pendidikan Ibu lebih tinggi dari saya masalah gitu aja tidak paham.”( sambil tersenyum dan tertawa kecil )
Ibu RT : owh begitu maaf y pa? Saya menggangu. (langsung ngeloyor pergi dengan wajah merona).
hahahhahahahhahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Selasa, 25 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar