Jumat, 21 Mei 2010

Resensi Film Kabhi Alvida Na Kehna


Percakapan yang terjadi antara Dev Saran (Shahrukh Khan), dengan Maya (Rani Mukherjee) pada hari pernikahannya dengan Rishi Talwar (Abishek Bachchan).
Seperti orang bijak sering berkata, bahwa tidak ada pernikahan antara dua orang yang benar2 cocok, yang ada hanyalah dicocok2an.


Karir Dev, suami Rhea (Preity Zinta) sebagai pemain sepakbola terhenti setelah sebuah kecelakaan yang mengakibatkan kakinya cacat. Rhea yang bekerja pada redaksi majalah mode, menjadi pencari nafkah utama dalam keluarganya. Kegagalan dirinya, ditambah dengan kesuksesan karir Rhea, membuat sifat pemarah Dev menjadi2. Kehidupan pernikahan mereka hambar.
Sementara Maya yang tak pernah benar2 mencintai Rishi, juga tidak bahagia dalam pernikahannya. Sifat guru taman kanak2 yang sangat teratur, kalem dan anti-pesta ini, sangat berkebalikan dengan suaminya yang dibesarkan seorang Ayah yang hedonis. Padahal Rishi sangat mencintai Maya, walaupun Maya tak bisa memberinya anak. Maya dan Rishi pun seakan menemui jalan buntu dalam komunikasi.

Berawal dari perasaan senasib saat pasangan masing2 begitu menikmati pesta, Maya dan Dev menjadi akrab. Keduanya bertukar saran untuk memperbaiki kehidupan pernikahan masing2. Agar Maya bersikap lebih sensual terhadap suaminya, dan Dev lebih romantis terhadap istrinya.
Ternyata malah mereka menemukan kecocokan. Cinta datang tanpa dicari, saat keduanya telah terikat pernikahan.

Rishi dan Maya
Dilihat dari satu sisi, cinta mereka adalah milik dua orang egois yang hanya mengasihani diri sendiri. Pernikahan yang hambar dan dingin adalah karena kegagalan dua orang, dan tidak bisa dibebankan kepada satu orang yang terus menerus berbuat salah.
Bukan salah Dev dan Maya ketika mereka saling tertarik, tetapi mereka menjadi salah ketika ketertarikan itu dipupuk subur sehingga tumbuh menjadi sebuah perselingkuhan.
Tapi di sisi lain, konon cinta tak pernah salah. Lalu apakah perceraian adalah solusinya? Mengorbankan ikatan suci dengan seorang tidak dicintai demi orang ketiga?
Lambat tapi tak membosankan
Sutradara Karan Johar mengangkat sebuah tema yang sensitif, terutama untuk publik India dan Asia pada umumnya. Tak seperti film2nya sebelum ini yang diwarnai kehidupan kampus dan agak komikal, seperti Kuch Kuch Hota Hai dan Kabhi Kushi Kabhie Gham, Kabhi Alvida Naa Kehna lebih dewasa. Setting kota New York membuat kesan modern dan open minded lebih terasa, walaupun masih ada kesan hanya “tempelan” belaka.
Dari keseluruhan pemain, akting komikal Amitabh Bachchan sebagai ayah Rishi adalah yang paling menonjol. Shahrukh Khan tetap dengan gayanya yang seperti biasa di awal film, tetapi semakin serius sebagai Dev yang menjadi pemarah. Sayangnya chemistry antara Shahrukh dan Rani yang terjalin indah dalam Chalte Chalte, tak begitu terasa dalam film ini.

Maya dan Dev
Alur cerita berjalan lambat, terutama di separuh pertama. Tetapi adegan2 yang catchy, lagu2 yang indah dan dialog memikat membuat semuanya jadi tak membosankan. Patut dicatat lagu tema “Kabhi Alvida Naa Kehna” yang agak sendu, dan bernuansa “Kal Ho Naa Ho”. Juga “Rock n’ Roll Soniye” yang ngebeat.
Adegan yang paling membuat miris adalah ketika Rhea bercerita kepada Dev bahwa ia menolak pindah ke London, walaupun itu berarti menolak promosi karir. Dev yang terlanjur merasa minder dengan kesuksesan Rhea, malah menganggap itu sebagai penghinaan tak langsung.
Juga saat Rhea mengkonfrontasi Maya saat bertemu di pesta pernikahan kedua Rishi. Tidak membabi buta, namun cukup pedas.
Sayangnya ada beberapa hal yang terkesan dipaksakan. Bagaimana Dev dan Maya bertemu kembali di stasiun tiga tahun setelah pertemuan pertama mereka, karena teror Black Beast penculik anak. Bahwa keduanya kemudian begitu sering bertemu hanya untuk saling memberi saran (atau memang hanya alasan?). Bahwa Rhea langsung meminta cerai dari Dev saat suaminya itu mengaku telah berselingkuh (kekesalan yang telah memuncak?). Dan bahwa Dev begitu mudah meninggalkan anaknya, padahal konon kelahiran anaknya adalah saat yang paling membahagiakannya.
Tetapi dalam sebuah film India yang pandai memainkan emosi dengan adegan2 dramatis, hal2 seperti itu menjadi tidak begitu penting. Kabhi Alvida Naa Kehna tetap menarik untuk ditonton. Tiga jam yang membawa penonton pada berbagai perenungan.

Kesan
Mungkin tidak seekstrem itu, tetapi intinya, kita sendirilah yang harus berusaha agar ikatan pernikahan itu abadi. Saling menyesuaikan diri dan berkomunikasi. Tidak perlu mencari2 cinta setelah pernikahan, apalagi karena alasan ketidakcocokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar